Senin, 08 Maret 2010

Mata Kuliah Adaptif Softskill Bahasa Indonesia 1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH
Latar belakang saya membuat makalah ini adalah semata-mata karena memenui tugas softskill mata kuliah Bahasa Indonesia. Makalah ini saya buat berdasarkan materi yang telah diberikan dosen,yaitu pemanasan global (global warming). Penyusunan makalah ini berdasarkan referensi yang saya ambil dari beberapa buku. Tetapi saya akan menspesifikasikan kepada penyebab pemanasan global (global warming) yaitu efek rumah kaca.
Apakah anda tahu apa itu pemanasan global(global warming)?
Pemanasan global (global warming) adalah kejadian meningkatnya suhu rata-rata bumi,yang diakibatkan olah pembakaran bahan bakar fosil yang menghasilkan emisi karbon seperti batu bara,minyak bumi dan gas alam.

B. IDENTIFIKASI MASALAH
Oleh karena itu di sini saya mencoba menjelaskan penyebab terjadinya pemanasan global,yang ditinjau dari segi umum atau ilmiah mengapa terjadi pemanasan global(global warming) dan cara menanggulangi pemanasan global(global warming).





C. PEMBATASAN MASALAH
Dalam makalah ini saya akan membatasi masalah tentang pemanasan global pada salah satu penyebab pemanasan global yaitu efek rumah kaca.
Efek rumah kaca adalah gejala peningkatan suhu di permukaan bumi. Bumi menghadapi pemanasan yang cepat, yang oleh para ilmuan dianggap disebabkan aktifitas manusia.


D. PERUMUSAN MASALAH
1. Hal apa saja yang menyebabkan pemanasan global terjadi?
2. Apa itu efek rumah kaca?
3. Apa saja yang menyebabkan efek rumah kaca?


E. TUJUAN PENULISAN
Tujuan saya membuat makalah ini adalah :
1. Menyelesaikan tugas softkill yang di berikan oleh dosen.
2. Menambah pengetahuan tentang penyebab pemanasan global (global warming).
3. Menambah pengetahuan tentang pemanasan global (global warming).
4. Mengingatkan manusia akan pentingnya kelestarian lingkungan hidup.
5. Mengetahui cara pencegahan pemanasan global.





F. MANFAAT DAN KEGUNAAN PENULISAN
Manfaat dan kegunaan penulisan masalah ini adalah untuk mendapatkan nilai tugas softkill. Serta menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca dan berharap masyarakat dapat menjaga dan mencintai lingkungan khususnya bumi kita tercinta.
















BAB II
PEMBAHASAN DAN ISI
Efek rumah kaca, pertama kali ditemukan oleh Joseph Fourier pada 1824, merupakan sebuah proses di mana atmosfer memanaskan sebuah planet. Padahal awalnya, efek rumah kaca merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh bumi sebagai pelindung terhadap radiasi langsung matahari.
Bumi ini sebetulnya secara alami menjadi panas karena radiasi panas matahari yang masuk ke atmosfer. Panas ini sebagian diserap oleh permukaan Bumi lalu dipantulkan kembali ke angkasa. Efek rumah kaca adalah gejala peningkatan suhu dipermukaan bumi di atmosfer, di antaranya karbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitro oksida (N2O), sebagian panas tetap ada di atmosfer sehingga bumi menjadi hangat pada suhu yang tepat (60ºF/16ºC) bagi hewan, tanaman, dan manusia untuk bisa bertahan hidup.. Tanpa efek gas rumah kaca, suhu rata-rata di dunia bisa menjadi -18ºC.
Sayangnya, karena sekarang ini terlalu banyak gas rumah kaca di atmosfer, terlalu banyak panas yang ditangkapnya. Akibatnya, Bumi menjadi semakin panas.
Asam nitrat dihasilkan oleh kendaraan dan emisi industri, sedangkan emisi metan disebabkan oleh aktivitas industri dan pertanian. Chlorofluorocarbon CFCs merusak lapisan ozon seperti juga gas rumah kaca menyebabkan pemanasan global, tetapi sekarang dihapus dalam Protokol Montreal.
Karbon dioksida, chlorofluorocarbon, metan, asam nitrat adalah gas-gas polutif yang terakumulasi di udara dan menyaring banyak panas dari matahari. Sementara lautan dan vegetasi menangkap banyak CO2, kemampuannya untuk menjadi atap sekarang berlebihan akibat emisi. Ini berarti bahwa setiap tahun, jumlah akumulatif dari gas rumah kaca yang berada di udara bertambah dan itu berarti mempercepat pemanasan global.
Proses Efek Rumah Kaca berawal dari sinar matahari yang menembus lapisan udara (atmosfer) dan memanasi permukaan bumi. Permukaan bumi yang menjadi panas menghangatkan udara yang tepat diatasnya. Karena menjadi ringan, udara panas tersebut naik dan posisinya digantikan oleh udara sejuk. Tanpa Efek Rumah Kaca maka bagian bumi yang tidak terkena sinar matahari akan menjadi sangat dingin seperti di dalam freezer lemari es (-18°C)
Mekanisme yang sebenarnya menguntungkan kehidupan di bumi ini berbalik menjadi sebuah ancaman tatkala manusia memasuki era industrialisasi (abad ke-18). Untuk menunjang proses industri, manusia mulai melakukan pembakaran batu bara, minyak dan gas bumi untuk menghasilkan bahan baker dan listrik.
Proses pembakaran energi dari bumi ini ternyata menghasilkan gas buangan berupa CO2. Otomatis kadar lapisan gas rumah kaca yang menahan dan memantulkan kembali udara panas ke bumi menjadi semakin banyak. Bumi pun semakin panas.

Sepanjang seratus tahun ini konsumsi energi dunia bertambah secara spektakuler. Sekitar 70% energi dipakai oleh negara-negara maju; dan 78% dari energi tersebut berasal dari bahan bakar fosil. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan yang mengakibatkan sejumlah wilayah terkuras habis dan yang lainnya mereguk keuntungan. Sementara itu, jumlah dana untuk pemanfaatan energi yang tak dapat habis (matahari, angin, biogas, air, khususnya hidro mini dan makro), yang dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, baik di negara maju maupun miskin tetaplah rendah,dalam perbandingan dengan bantuan keuangan dan investasi yang dialokasikan untuk bahan bakar fosil dan energi nuklir.
Pada rumah kaca sinar matahari dapat dengan mudah masuk ke dalamnya. Sebagian sinar matahari tersebut di gunakan oleh tumbuhan dan sebagian lagi di pantulkan kembali ke arah kaca. Sinar yang di pantulkan ini dapat keluar dari rumah kaca sehingga rumah kaca menjadi panas.
Di bumi, radiasi panas yang berasal dari matahari ke bumi diumpamakan seperti menembus rumaah kaca. Radiasi panas tersebut tidak diserap seluruhnya oleh bumi.
Temperatur bumi yang meningkat dapat mengakibatkan banyak kerugian bagi makhluk hidup. Efek pemanasan global adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan temperature bumi akan mengakibatkan es di kutub mencair dan laut menjadi lebih hangat. Akibatnya volume dan permukan laut meningkat dan timbul banjir di daerah pantai. Volume air laut yang meningkat ini juga dapat menenggelamkan pulau – pulau.
2. Curah hujan di daerah tropis akan meningkat, tetapi tanah menjadi lebih mudah kering. Kelembapan uap air di daerah beriklim hangat meningkat. Akibatnya curah hujan meningkat. Angin bertiup lebih kencang dan badai lebih sering terjadi. Perubahan cuaca pun menjadi lebih ekstrim.
3. Kekeringan tanah akan merusak tanaman sehingga mengakibatkan gagal panen akibat cuaca yang tidak dapat di prediksi
4. Akibat pemanasan global, banyak hewan dan tumbuhan yang akan musnah karena tidak mampu menyelamatkan diri ke daerah yang lebih dingin.
5. Temperature bumi yang sangat panas menimbulkan banyak wabah penyakit dan diperkirakan banyak orang meninggal karena panas.

Meningkatnya suhu global juga diperkirakan akan menyebabkan perubahan – perubahan lain, seperti meningkatnya intensitas kejadian cuaca yang ekstrim serta perubahan jumlah dan pola presipitasi.

Pengaruh kenaikan suhu udara rata-rata secara global sangat berpengaruh terhadap terjadinya kekeringan. Kekeringan selain berdampak terhadap lahan pertanian dan vegetasi juga menyebabkan mudahnya terjadi kebakaran hutan.
Kekeringan juga telah mengubah habitat lingkungan. Banyak kawasan rawa dan danau yang mengering, hutan lebat merubah menjadi hutan biasa, hutan biasa menjadi sabana dan sabana menjadi semak belukar. Perubahan habitat ini berdampak serius terhadap komunitas binatang liar yang hidup pada habitat asal. Secara keseluruhan pengaruh peningkatan suhu global membawa permasalahan terhadap kehidupan manusia. Timbulnya masalah kerawanan pangan, air dan sumber kehidupan di suatu daerah akan memberikan tekanan terhadap penduduknya. Salah satu solusi adalah berpindah tempat, namun aktivitas ini dapat menimbulkan konflik kriminal atau berubah menjadi ancaman apabila dilaksanakan lintas negara.

Efek rumah kaca juga dapat di akibatkan dari polusi udara. Polusi pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh polutan dari sumber – sumber alami atau oleh kegiatan manusia.
Pernah kah anda melihat kemulan kumpulan asap hitam yang keluar dari kendaraan bermotor atau cerobong pabrik yang mengeluarkan hasil pembakaran pabrik atau kendaraan bermotor yang tidak sempurna. Hal ini merupakan salah satu contoh pencemaran akibat ulah manusia

Meningkatnya suhu udara di bumi saat ini adalah akibat efek rumah kaca. Lubang di lapisan ozon akan menyebabkan tidak ada penghalang radiasi sinar ultraviolet yang dipancarkan matahari ke permukaan bumi. Radiasi ultraviolet ini sangat berbahaya bagi mahkluk hidup.

Cara – cara menanggulangi pemanasan global antara lain :
1. Menghemat penggunaan energy minyak bumi.
2. Mengurangi penggunaan plastic dan gabus, kertas.



























BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pemanasan global tentu saja di sebabkan oleh manusia itu sendiri. Bumi yang semakin panas,semakin kotor,semakin banyak pencemaran dengan banyaknya populasi apapun. Hal semacan inilah yang semakin lama menjadi persoalan pemanasan global yang semakin tidak teratasi.
Tidak ada penanggulangan oleh manusia, manun aktivitas manusia semakin banyak, menyemprotkan intensitas carbon dioksida ke udara yang mengakibatkan bumi semakin panas dan rusak. Hal ini mungkin di akibatkan kebiasaan manusia sebelum mengenal arti pemanasan global, sehingga mereka tidak mempunyai kebiasaan untuk menjaga bumi kita tercinta.

Pemanasan global terjadi sebagai akibat akumulasi dari emisi buangan ke udara berupa gas-gas CO2, CFC, metana dan lain-lain yang menyebabkan efek rumahkaca dan menipisnya lapisan ozon akibat pencemaran yang mengakibatkan radiasi matahari yang memanasi bumi tanpa atau hanya sedikit terfilter oleh lapisan ozon.

Efek rumah kaca adalah gas – gas karbon yang meningkatkan suhu udara melalui mekanisme.
Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2 ) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batubara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya.
Selain gas CO2 , yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah sulfur dioksida (SO2 ), nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2 ) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana (CH4 ) dan khloro fluoro karbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca.



























SARAN
Kehidupan ini berawal dari kehidupan di bumi jauh sebelum makhluk hidup ada. Maka dari itu untuk menjaga dan melestarikan bumi ini kita harus memikirkannya. Sampai pada satu sisi dimana bumi ini telah tua dan memohon agar kita menjaga serta melstarikannya. Marilah kita bergotong royang untuk menyelematkan bumi yang telah memberikan kita kehidupan yang sempurna ini. Stop Pemanasan Global dengan mengurangi terjadinya efek rumah kaca.













DAFTAR PUSTAKA
1. Ernawati, MSI,Dra., Luvfiati,Dewi,Spd. Miarsyah,Mieke,MSI,Dra. Mutiara,Tia,Spd. Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah Dasar.Penerbit Erlangga.Jakarta.
2. Wardiyatmoko ,K.,MM,DRS.Ipa.Penerbit Eirlangga.Jakarta.
3. Madya.W. 2002 . Manusia Dan Lingkungannya.SEti Aji.Surakarta.
4. Tim Cipta Pertiwi Prima. Ampuh Ilmu Pengetahuan Sosial.Penerbit Eirlangga.Jakarta.
5. Nurdin,L. 1992 . Petunjuk Praktiku Pendidikan IPA2.PPDG2234. Jakarta. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Proyek Peningkat Mutu Guru SD setara DII Dan Pendidikan Kependudukan.
6. Tim New Teaching Resource.2008.Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk Sekolah Dasar Kelas VI.Penerbit Eirlangga.Jakarta.

;;

By :
Free Blog Templates